Pasar saham selalu bergerak naik dan turun, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun dalam jangka panjang. Volatilitas / naik dan turunnya harga saham ini adalah peluang sekaligus tantangan bagi beberapa orang.
Peluang bagi siapa? Peluang bagi mereka yang mampu membaca pergerakan arah harga, mampu memanfaatkan momentum dari pasar saham, peluang bagi mereka yang dapat mengenali sikus dalam pasar saham dan mau membuat perencanaan dari awal.
Kenapa peluang bagi para trader? Karena dengan kemampuan yang mereka miliki mereka dapat menghasilkan uang dari hasil beli dan jual saham atau trading.
Tantangan bagi siapa? Tantangan dan berisiko bagi mereka yang tidak mampu mebaca pergerakan arah harga, tidak mampu memanfaatkan momentum dari pasar saham, malaptetaka bagi mereka yang tidak dapat mengenali siklus dalam pasar saham, tapi masih tetap memaksakan diri untuk trading.
Kenapa bisa berisiko buat mereka? Karena minimnya pengetahuan mereka akan membaca pergerakan harga, sehingga bukannya trading malah jadi gambling.
Maka dari itu, memahami arah pasar adalah hal terpenting bagi seorang trader, dan juga investor.
Bagaimana caranya?

CARA MEMAHAMI ARAH PASAR

Harga saham bergerak naik dan turun, dalam jangka pendek maupun panjang,membentuk sebuah siklus. Seperti gambar di bawah ini kira2 gambar sebuah siklus.
Ada masa di mana harga saham berada di bawah, naik, di puncak, dan juga turun lagi.
Siklus terbagi menjadi banyak periode. Ada siklus besar 10 tahunan, siklus 5 tahunan, siklus 2 tahunan, siklus 6 bulanan (yang seringkali kita sebut dengan siklus jangka menengah), dan siklus daily (untuk para swing trader).
Pergerakan siklus kecil, sangat dipengaruhi oleh siklus besar. Seperti ripples di dalam ombak.

KAPAN MOMEN TERBAIK UNTUK BELI SAHAM?

Momen yang terbaik untuk beli saham, tentunya ada pada siklus 2, atau lebih tepatnya di awal siklus 2.
  1. Dengan memanfaatkan siklus jangka panjang, seorang investor jangka panjang bisa mendapat keuntungan besar ketika ia beli saham di awal tahun 2009 ketika harga saham banyak sekali yang mulai masuk siklus 2.
  2. Demikian pula seorang Super Trader ™, banyak sekali mendapat keuntungan dari pergerakan jangka menengah (6 bulanan), dengan buy and hold saham selama beberapa bulan, seperti yang kita tradingkan di Premium Access.
Contohnya
  • saham TKIM yang berbunga 111% dari transaksi Premium Access pada 27 Maret 2018 (buy di harga 6700) hingga 2 Agustus 2018 (sell di harga 14200).
  • saham WOOD yang berbunga 54% dari transaksi Premium Access pada 27 Maret 2018 (buy di harga 322) hingga 28 Juni 2018 (sell di harga 496).
  1. Bagaimana dengan siklus jangka pendek? Dalam siklus jangka pendek, gunakan siklus kecil. Nah untuk siklus kecil ini, seringkali kita manfaatkan untuk Swing Trading.

BAGAIMANA MENENTUKAN LEVEL BELI UNTUK SWING TRADER?

Seperti yang sudah kita bahas di atas bahwa cara untuk beli adalah ketika sebuah siklus memasuki stage 2.
Nah kalau Anda perhatikan, untuk siklus yang paling kecil, apa ciri-ciri sebuah saham masuk ke stage 2?
Ciri-cirinya yang pertama adalah, terbentuknya candle bullish reversal. Seringkali candle tersebut juga muncul di area support. Hal ini menunjukkan perlawanan dari bull / daya beli yang lebih besar dari tekanan jual. Hal ini memungkinkan kita untuk buy on weakness / buy on support.
Berikut ini adalah beberapa contohnya :
Ciri-cirinya yang kedua adalah, terbentuknya candle bullish continuation. Seringkali candle tersebut juga muncul di area resisten, menembus resisten ke atas. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya daya beli dan memungkinkan swing trader untuk buy on breakout.
Berikut ini adalah beberapa contohnya (tradingan dari PremiumAccess.id ) :

KAPAN PROFIT TAKING UNTUK SWING TRADER?

Swing trader profit taking, sama halnya dengan Super Trader ™, pada stage 3.
Namun, tentu saja, ukuran siklusnya berbeda. Untuk seorang Super Trader ™, perubahan siklus lebih terlihat dari perubahan pattern grafik.
Untuk seorang Swing Trader, perubahan siklus terlihat dari perubahan candle.
Tanda Anda harus profit taking, adalah ketika candle bullish berubah menjadi candle bearish reversal.
Contohnya seperti ini (tradingan dari PremiumAccess.id ):


ANYWAY, PERLUKAH KITA MEMPERHATIKAN SIKLUS YANG LEBIH BESAR?

Sangat perlu sekali. Jika siklus besar dalam stage 2, Anda bisa lebih leluasa untuk buy breakout.
Namun jika siklus besar dalam stage 4, risiko akan lebih besar daripada keuntungan, sebaiknya menepi dulu alias jangan trading dulu.
Demikian pula kalau siklus yang lebih besar ada di stage 1 dan 3… kekuatan bull dan bear cenderung seimbang, sifat trading menjadi spekulatif, sebaiknya buy and sell dengan profit taking lebih cepat.
Saya sendiri tidak terlalu meminati gaya trading seperti ini karena cukup melelahkan dan spekulatif. Saya pribadi lebih suka trading dengan cara Super Trader ™ yang lebih santai dan untung lebih banyak ( www.supertrader.id ).

SEBAIKNYA TRADING SAHAM BIG CAPS ATAU SMALL CAPS?

Tergantung kantong Anda 😊
Kalau Anda bermodal kecil (< 100 juta) bisa lah trading saham small caps. Saham-saham ini cenderung bergerak liar. Cepat sekali untung dan cepat berbalik. Jadi harus sigap untuk profit taking. Jadi, siapa bilang modal kecil tidak bisa cuan? Justru modal kecil punya banyak peluang.
Berikut ini contohnya (tradingan dari premiumAccess.id ):
Kalau modal besar gimana dong?
Anda harus mix dengan saham big caps. Saham big caps , meskipun naik perlahan, kalau And abeli besar, cuan juga toh…
Berikut ini contohnya (tradingan dari premiumAccess.id ):
Anggap Anda beli Rp 10 juta saham small caps, dapat untung 30% dari swing trading (tinggi banget untung segini untuk swing trading), Anda bisa dapat keuntungan Rp 3 juta. Tapi… Anda tidak bisa beli banyak.
Kalau Anda beli saham blue chips lebih banyak, Rp 100 juta, naik 3%, Anda bisa dapat untung Rp 3 juta juga.
Anyway…, di balik semua itu, ada banyak hal yang harus Anda pelajari. Selain strategi trading itu sendiri (tips and trick, bukan sekedar analisis teknikal biasa), Anda juga wajib pelajari psikologi trading dan money management trick untuk trading saham.